Gedungyang masih kokoh berdiri ini memiliki Ruang di bawah tanah sedalam 5 meter, sebagai penampung air untuk memenuhi kebutuhan air di setiap ruangan sekaligus untuk mendinginkan setiap ruangan di bangunan 3 lantai ini. Sejak masuknya Jepang ke Indonesia pada 1 Maret 1942, dan Pemerintah Kolonial Belanda menyerah tanpa syarat.
› Sertifikasi tanah di zona I Candi Borobudur penting dilakukan untuk memperjelas status tanah serta pengelolaan dan pemeliharaannya di masa mendatang. KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKOCandi BorobudurMAGELANG, KOMPAS — Sertifikasi atas 7 hektar tanah yang ada di zona I Taman Wisata Candi Borobudur penting untuk dilakukan demi memperjelas status tersebut sebagai tanah negara. Ketidakjelasan status tanah yang sebelumnya dibiarkan terjadi dikhawatirkan akan menghambat semua pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan perawatan areal candi, termasuk pengeluaran anggaran terkait kebutuhan Perlindungan Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Irini Dewi Wanti mengatakan, hal ini sebenarnya bisa dimaklumi dan dipahami dengan logika sederhana, di mana negara tidak mungkin repot mengeluarkan dana untuk aset yang bukan miliknya. ”Ketika kita, misalnya, tiba-tiba mengajukan permintaan dana APBN untuk membiayai kegiatan untuk BCB benda cagar budaya yang status tanahnya tidak jelas, tentu saja permohonan tersebut akan langsung ditolak,” ujarnya saat ditemui di sela-sela kegiatannya di Balkondes Karanganyar, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa 19/4/2022.Baca juga Pemerintah Desa Borobudur Laporkan Dugaan Malaadministrasi Sertifikasi Tanah Kompleks CandiSeperti diberitahukan sebelumnya, sekitar 7 hektar tanah di zona 1 Taman Wisata Borobudur terdata sebagai tanah kas desa dan tercatat dalam buku tanah letter C Desa Nomor 4 Persil 14 Kelas C dianggap bukan menjadi bukti kepemilikan yang sah. Karena Taman Wisata Candi Borobudur adalah kawasan nasional, yang berhak mengajukan permohonan sertifikasi adalah pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan ini, status tanah di areal candi yang tidak jelas, sebelumnya tidak mengganggu kegiatan pemeliharaan. Namun, di masa mendatang, hal itu pun tetap berpotensi menjadi masalah yang tidak bisa INDRA RIATMOKOCandi BorobudurSertifikasi juga penting dilakukan sebagai barang milik negara, di mana luas tanah yang tercantum dalam sertifikat nantinya juga menjadi dasar perhitungan untuk pengeluaran dana untuk berbagai kebutuhan di areal seperti yang dilakukan pada areal tanah di sekitar Candi Borobudur tersebut, menurut dia, semestinya juga dilakukan pada semua areal BCB di seluruh Indonesia. Namun, karena keterbatasan dana APBN, hingga saat ini masih banyak pula BCB yang status kepemilikan tanahnya tidak itu, Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang Suroso mengatakan, serifikat hak pakai atas nama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sudah juga Pemkot Surakarta Akan Kelola Kawasan Sriwedari Jadi Ruang PublikSegala proses sejak pengajuan permohonan sertifikasi pada tahun 2021 hingga sertifikat selesai dibuat, menurut dia, sudah berjalan sesuai aturan.”Tidak ada penyimpangan atau malaadministrasi apa pun. Semua kami proses sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku,” ini, permohonan sertifikasi hak pakai sering diajukan oleh instansi pemerintah. Pemerintah Kabupaten Magelang, menurut dia, juga banyak melakukan sertifikasi dengan status hak pakai di areal ruas-ruas RACHEV - BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDENSaat meninjau Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Rabu, 30 Maret 2022, Presiden Joko Widodo memandang penting penyelenggaraan ajang-ajang seni budaya secara rutin di destinasi wisata Tanah Air, termasuk Candi itu, Pemerintah Desa Borobudur tetap berpendapat bahwa Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang diduga telah melakukan malaadministrasi sehingga permohonan sertifikasi diterima dan kini sertifikat bahkan telah Lembaga Adat Desa LAD Borobudur Aji Luhur mengatakan, pihaknya pun menduga bahwa dalam proses sertifikasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah memberikan bukti dokumen yang cacat hukum atau tidak lengkap.”Ketika mereka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi kemudian tiba-tiba mengklaim tanah di candi sebagai tanah mereka, mereka berarti telah melakukan tindak pidana penyerobotan aset,” ujarnya. EditorSIWI YUNITA CAHYANINGRUMCilacaptak hanya lekat dengan Pulau Nusakambangan. Ada keindahan Pantai Teluk Penyu dan Benteng Pendem yang menjadi saksi bisu sejarah kolonial di masa lalu. Anda yang pulang mudik ke seputar Jawa Tengah, mungkin tidak asing dengan Cilacap, kabupaten terluas di Jawa Tengah. Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Jawa Barat ini memiliki luas sekitar 225.360.840 hektare []
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 5ZkmTCICvx2jUgKP-8FTgMm-mAatxVIxXbBIGkgNn2Be2c89xZQEow== SepertiCandi Borobudur atau Prambanan, museum-museum yang ada di berbagai provinsi di Indonesia, juga tempat wisata bersejarah lainnya. Di ruang bawah tanah terdapat diorama yang menggambarkan kisah dramatis sejarah Indonesia. * Presidential Palace . Terletak di sebelah utara Monumen Nasional, tempat kediaman resmi dan kantor PresidenBangunantersebut juga memiliki ruang bawah tanah yang diperindah dengan lukisan-lukisan artistik yang penuh dengan pesan moral. bangunan gereja. Dari pucak bangunan, mata kita juga dimanjakan oleh keindahan perbukitan yang dihiasi dengan kemegahan Candi Borobudur, Gunung Merapi, Gunung Merbabu dan eksotisme kota Magelang. Advertisement
- Candi Borobudur berada di Desa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Candi ini diperkirakan sudah ada sejak 800 Masehi. Pada 1991, UNESCO menetapkan Candi Borobudur sebagai warisan budaya Prasasti Karang Tengah dan Tri Tepusan, pendiri Candi Borobudur adalah pemimpin Mataram Kuno yang berasal dari Wangsa Syailendra, yakni Samaratungga. Pembangunan candi ini diperkirakan berlangsung pada pada 750-850 penamaan Candi Borobudur, ada perbedaan di kalangan para ahli. Sebagian meyakini asal-usul nama Borobudur berasal dari kata sambharabhudhara, yakni berarti gunung yang di lerengnya memiliki teras-teras. Namun, ada pula yang menyebutkan bahwa nama tersebut berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu bara komplek candi/biara dan beduhur tinggi, yang jika diartikan menjadi sebuah biara yang berada di tanah tinggi. Setelah lama terlupakan dan terkubur, Candi Borobudur ditemukan oleh Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Inggris yang menguasai Jawa pada awal abad ke-19. Ihwal penemuan candi ini berawal saat Raffles melakukan inspeksi di Semarang. Kala itu, ia tertarik dengan kabar bahwa ada undukan batu besar berelief yang tertutup oleh pepohonan dan semak belukar di hutan Magelang. Raffles kemudian memerintahkan Hermanus Christiaan Cornelius untuk memeriksa situs tersebut. Setelah menemukan keberadaan bangunan batu raksasa yang dimaksud, Cornelius mengerahkan ratusan penduduk untuk membersihkannya. Maka, terkuaklah bangunan besar dengan arsitektur menakjubkan yang kini dikenal sebagai Candi Borobudur. Dalam bukunya yang terbit pada 1817, The History of Java, Raffles mencatat bangunan itu sebagai Candi Boro Borobudur lantas mengalami 2 episode pemugaran. Pemugaran pertama dilakukan di tahun 1907, di bawah komando insinyur Belanda, Theodore van Erp. Lebih dari 60 tahun berselang, yaitu tahun 1973, pemugaran kedua dilakukan atas kerja sama Pemerintah Indonesia dengan UNESCO. Struktur Bangunan Candi Borobudur Candi Borobudur memiliki punden berundak, dan berbentuk persegi dengan panjang meter, lebar meter, tinggi meter. Candi ini juga memiliki tangga di keempat sisinya. Lokasi candi ini menempati sebuah bukit dengan ketinggian ± 270 m di atas permukaan laut, yang sebagian lapisan tanahnya merupakan tanah Candi Borobudur dibuat dari batuan vulkanik yang terbentuk karena proses alam. Batu-batu itu berwarna putih bawah candi ini mengikuti sistem pondasi langsung dengan menempatkan 3-6 lapis batu di atas tanah. Untuk bagian bawah tanah, terdapat 12-16 lapis juga Sejarah Candi Borobudur Kapan Dibangun hingga Jadi Warisan Dunia Seperti Apa Rasanya Melancong ke Candi Borobudur di Era Kolonial? Terdapat tiga bagian di struktur bangunan Candi Borobudur. Tiga bagian itu terdiri atas 9 tingkat. Berikut penjelasan tentang masing-masing bagian di struktu bangunan Candi Borobudur 1. Bagian I KamadhatuBagian I atau bagian bawah bangunan Candi Borobudur terdiri dari 1 tingkat, disebut Kamadhatu. Makna dari Kamadhatu adalah hawa nafsu. Bagian ini adalah kaki candi yang terdiri dari bangunan selasar dan undak. Di belakang kaki candi, terdapat relief-relief yang menggambarkan tataran hidup yang masih dikuasai oleh hawa nafsu dan kenikmatan duniawi. 2. Bagian II RupadhatuBagian II atau bagian tengah, yang disebut Rupadhatu, terdiri dari 5 tingkat. Rupadhatu menjadi lambang kehidupan manusia yang telah terbebas dari hawa nafsu, tetapi masih terikat dengan hal-hal bersifat Rupadhatu berbentuk segi empat yang terdiri dari dinding dan pagar langkan. Di bagian ini terdapat relief yang menggambarkan kehidupan ideal yang harus ditempuh setiap individu dalam usahanya melepaskan diri dari segala kesengsaraan dunia dan siklus reinkarnasi. 3. Bagian III ArupadhatuBagian III atau bagian atas disebut Arupadhatu, dan terdiri dari 3 tingkat. Arupadhatu merupakan gambaran alam para dewa dan perlambang kesucian Buddha, tempat kebahagiaan sejati berada. Arupadhatu merupakan lawan dari Kamadhatu. Bagian III melambangkan tujuan akhir dari setiap manusia nirwana. Di bagian teras bundar ini tak ada relief hias, kecuali sejumlah stupa yang di dalamnya terdapat patung Buddha mengelilingi stupa induk. Bentuk Stupa Candi Borobudur Stupa merupakan salah satu ciri bangunan candi berlatar belakang agama Buddha. Stupa awalnya didirikan untuk menyimpan abu jenazah Buddha Gautama, kemudian digunakan untuk menyimpan abu jenazah dan relik para bhiksu. Stupa di Candi Borobudur terdiri dari stupa induk, stupa teras, dan stupa kecil sebagai ornamen tubuh candi. Bentuk stupa Candi Borobudur sering disebut mirip genta atau lonceng jumlah stupa Candi Borobudur sebanyak 73 buah. Jumlah itu terdiri atas 1 stupa induk, 32 stupa di teras melingkar I, 24 stupa di teras melingkar II, dan 16 stupa di teras melingkar perbedaan bentuk di antara stupa-stupa Candi Borobudur, yakni sebagai berikut Stupa induk berongga, tanpa lubang terawang Stupa di teras melingkar berlubang terawang Lubang-lubang belah ketupat ada di stupa teras melingkar I dan II Lubang-lubang segi empat ada di stupa teras melingkar III. Di antara puluhan stupa Candi Borobudur, stupa induk merupakan yang menarik perhatian. Stupa induk yang ada di puncak Candi Borobudur merupakan yang paling besar di antara stupa di teras lainnya. Stupa induk memiliki garis tengah 9,90 meter dan tinggi 7 meter. Bagian dalam stupa induk Candi Borobudur kosong. Hal itu sempat menjadi perdebatan, karena sebagian orang beranggapan stupa induk itu dulunya tempat penyimpanan relik para Buddha. Namun, tidak sedikit pula yang beranggapan bahwa rongga tersebut memang kosong karena itu adalah bagian Arupadhatu yang melambangkan unsur tak berwujud. Di puncak stupa induk, semula terdapat chattra yang berbentuk payung bersusun 3 di atas yasti. Tidak diketahui pasti apakah di stupa asli Borobudur ada chattra atau tidak. Karena susunan batu 9 lapis di bawah chattra telah hilang, keberadaan chattra di atas stupa induk Candi Borobudur menjadi dipertanyakan. Sebagian arkeolog bahkan menduga chattra tersebut merupakan gagasan dari van Erp belaka saat ia memimpin proses pemugaran tahap I. Maka itu, akhirnya chattra dicopot dari stupa induk Borobudur. Namun, chattra masih bisa dilihat karena disimpan di Museum Karmawibhangga di Taman Wisata Candi Borobudur. Di bawah chattra, terdapat susunan batu berbentuk tongkat bernama yasti. Di bawah yasti itu, ada bagian bernama harmika yang berbentuk persegi empat dan atau segi delapan. - Sosial Budaya Kontributor Fadhillah Akbar ZakariaPenulis Fadhillah Akbar ZakariaEditor Addi M Idhom
ViharaMendut terdapat juga ruang bawah tanah dan beberapa bangunan lainnya, serta seluruh halaman Vihara Mendut menggambarkan kisah-kisah kehidupan Sang Buddha selama menjadi Petapa hingga Parinibbana dan kisah jataka lainnya. Luas kawasan Candi Borobudur adalah 83 hektar, sedangkan luas dari Borobudur itu sendiri adalah 7,8 hektar. CandiSebagai salah satu destinasi wisata favorit di Jawa Tengah, tepatnya di Magelang, tak heran bila Candi Borobudur selalu ramai pengunjung. Dalam satu hari, sekitar orang mengunjungi dan menikmati keindahan dari situs bersejarah yang sempat menjadi bagian dari tujuh keajaiban dunia ini. Sayangnya, karena saking banyaknya wisatawan yang turun naik ke situs yang masuk ke dalam daftar Situs Warisan Dunia oleh UNESCO ini, terjadi keausan pada batu tangga, batu lantai, dan juga relief. Akhirnya UNESCO dan pakar merekomendasikan pembatasan pengunjung. Sebagai upaya untuk membatasi jumlah pengunjung tersebut, pemerintah berwacana menaikkan harga tiket bagi wisatawan yang akan naik ke Candi Borobudur. Tak tanggung-tanggung, dari yang tadinya hanya Rp50 ribu menjadi sebesar Rp750 ribu, . Pro dan kontra terhadap wacana tersebut ramai muncul di media massa maupun media sosial. Hingga akhirnya pemerintah membatalkan wacana tersebut, dan mengambil langkah-langkah lain untuk membatasi jumlah pengunjung. Pesona Candi Borobodur memang tiada duanya. Bukan hanya bangunan candi yang begitu sarat dengan nilai-nilai sejarah, namun juga pemandangan daerah sekitar yang sangat indah. Tak heran bila persoalan kenaikan tiket tersebut sempat membuat gaduh negeri ini. Ingin memiliki investasi properti di wilayah Jawa Tengah dengan pemandangan yang sejuk dan asri? Berikut pilihan rumah di bawah Rp500 juta di sini! Lokasi Candi Borobudur Tak sedikit orang yang mengira Candi Borobudur berada di Jogja, padahal candi tersebut masuk dalam wilayah Kabupaten Magelang. Foto Pemandangan elok nan menakjubkan ketika menaiki Candi Borobudur tak lepas dari lokasi candi itu sendiri. Di antara gunung Borobudur dikelilingi gunung-gunung, yaitu Gunung Merapi dan Gunung Merbabu di sebelah Timur. Lalu Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing di sebelah Utara. Serta Pegunungan Menoreh di sebelah Selatan. Candi ini juga diapit oleh dua sungai, yaitu Sungai Progo dan Sungai Elo. Bukan di Jogja Masih ada orang yang salah kaprah mengenai letak sebenarnya dari candi ini. Saat orang berlibur ke Jogja, Candi Borobudur sering masuk dalam daftar tujuan wisata. Itulah sebabnya masih banyak yang mengira candi ini berada di wilayah DI Yogyakarta. Padahal Candi dengan luas meter persegi tersebut sebenarnya masuk ke wilayah Kabupaten Magelang. Lebih tepatnya lagi, berada di Jalan Badrawati, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Cara menuju Candi Borobudur Dari Jogja Jarak Candi Borobudur ke titik nol Jogja tak terlalu jauh. Waktu yang ditempuh untuk sampai ke Candi Borobudur dari Jogja sekitar satu jam, dengan jarak sekitar 41 kilometer. Jalan yang dilalui adalah Jalan Magelang – Palbapang persimpangan Blabak dan Muntilan. Lalu dari persimpangan tinggal belok kanan. Dari kota Magelang Ambil jalan ke Mertoyudan, sampai di persimpangan Mertoyudan-Blabak pertigaan Blondo belok ke kanan. Jalan terus hingga sampai rumah dinas Bupati Magelang, kemudian belok kanan hingga pertigaan kolam renang Karet, maka sampailah di Candi Borobudur. Dari Semarang Sesudah melewati Terminal Bawen, ambil rute Semarang – Ungaran. Gunakan jalur kanan, yaitu yang mengarah ke Ambarawa. Kemudian terus ke Temanggung – Secang – Magelang. Lagi cari rumah untuk dihuni atau untuk investasi? Simak 100 Rumah Dijual Terpopuler di Indonesia Sejarah Borobudur Dibangun, ditelantarkan, ditemukan, lalu dibom, Candi Borobudur memang memiliki cerita yang menarik dan berliku. Foto Tak banyak catatan sejarah yang menyebutkan dengan pasti kapan berdirinya Candi Borobudur, dan siapa yang membangunnya. Di antara para sejarawan pun terdapat perbedaan. Ada sejarawan yang mengatakan bahwa pembangunan candi megah itu dimulai pada Dinasti Sanjaya, dinasti pertama Mataram kuno. Namun beberapa sejarawan lain memperkirakan bahwa Canti Borobudur dibangun pada masa puncak Dinasti Syailendra, yaitu sekitar 800 Masehi. Tetapi para ahli sejarah sepakat menduga bahwa pembangunan Candi Borobudur dilakukan secara bertahap oleh tenaga sukarela dengan cara bergotong-royong. Tak heran masa pembangunan candi dengan 2672 panel relief ini diperkirakan membutuhkan waktu yang sangat lama, yaitu sekitar 75 hingga 100 tahun lebih. Sehingga Candi Borobudur baru benar-benar rampung pada tahun 825 Masehi, yaitu masa pemerintahan Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra. Sayangnya candi megah tempat ziarah umat Budha tersebut akhirnya terlantar selama berabad-abad. Para ahli sejarah belum mengetahui dengan pasti mengapa akhirnya Candi Borobudur tidak lagi digunakan pada masa itu. Namun ada yang berpendapat kemungkinan karena terjadinya serangkaian letusan gunung berapi. Dalam naskah Nagarakretagama yang ditulis Mpu Prapanca pada zaman Majapahit tahun 1365, Candi Borobudur masih disebutkan secara samar. Di naskah tersebut tertulis adanya “Wihara di Budur.” Sedangkan Soekmono 1976, arkeolog yang pernah memimpin proyek pemugaran Candi Borobudur menyatakan Candi Borobudur benar-benar ditinggalkan atau ditelantarkan lantaran keyakinan penduduk sekitar beralih dari Budha menjadi Islam pada abad ke-15. Borobudur pun tersembunyi di bawah lapisan tanah dan debu vulkanik dan ditumbuhi semak belukar serta pepohonan. Keberadaannya baru diketahui kembali setelah seorang warga Tionghoa bernama Tan Jin Sing melaporkan keberadaannya pada Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, asal Inggris, pada 1812. Raffles kemudian mengutus Cornelius menebang pepohonan dan semak belukar serta membersihkan lapisan tanah yang mengubur candi tersebut. Dan pada zaman pemerintahan Hindia Belanda, Hartmann, pejabat di Karesidenan Kedu, meneruskan kerja Cornelius. Akhirnya pada tahun 1835 seluruh bangungan terlihat. Yang miris, setelah dipugar, Candi Borobudur kebanggaan bangsa Indonesia dibom pada 21 Januari 1985. Ada sembilan ledakan yang terjadi. Ledakan pertama terdengar pada pukul WIB dan ledakan terakhir terjadi pukul WIB. Setelah tim penjinak bom datang ditemukan lagi dua bom yang belum meledak. Akibat pemboman tersebut, sembilan stupa hancur. Tubuh-tubuh patung Budha tergeletak dengan kepala patah. Dua bersaudara yang dituding sebagai pelaku telah ditangkap dan dihukum. Namun otak dari dari pengeboman tersebut belum diketahui keberadaannya hingga saat ini. Renovasi atau Pemugaran Candi Borobudur Proses pemugaran Candi Borobudur terdiri dari dua tahap. Foto Candi yang berada di ketinggian 265 meter di atas permukaan laut ini telah melalui dua kali renovasi atau pemugaran besar-besaran. Selain pemugaran besar-besaran tersebut, dilakukan pula rehabilitasi untuk membersihkan candi ini akibat letusan gunung Merapi. Pemugaran pertama Pemugaran dilakukan pada zaman pendudukan Hindia Belanda, yaitu dimulai pada tahun 1907 hingga 1911. Proses pemugaran dipimpin oleh Theodor van Erp, insinyur sekaligus anggota tentara Belanda. Selama tujuh bulan pertama ia dan tim fokus pada penggalian tanah untuk menemukan kepala Budha yang hilang dan panel batu. Tiga teras melingkar dan stupa pada bagian puncak juga dibongkar lalu dibangun kembali oleh Van Erp. Ia pun melakukan rekonstruksi chattra, yaitu payung batu susun tiga atau stupa yang berada di puncak Borobudur. Tetapi akhirnya chattra tersebut ia bongkar karena sedikit menggunakan batu asli dan merupakan rekaan. Pemugaran tersebut akhirnya hanya difokuskan pada pembersihan patung dan batu karena anggaran pemugaran yang terbatas. Masalah tata air dan drainase tidak terpecahkan, sehingga ke depannya terjadi kemiringan pada dinding galeri serta kerusakan dan keretakan pada relief. Pemugaran kedua Setelah merdeka, Pemerintah Indonesia mulai merencanakan pemugaran pada tahun 1973. Pemerintah menggandeng UNESCO untuk melakukan perbaikan menyeluruh. Lima teras dibongkar, pondasi diperkuat, relief dibersihkan, sistem drainase pun diperbaiki dengan menanam saluran air dalam candi. Proyek kolosal ini dipimpin oleh Soekmono, melibatkan 600 orang dan memakan biaya total sebesar sekitar 6,9 juta dolar Amerika Serikat. Selain dari pemerintah dan UNESCO, sumber dana juga didapat dari sumbangan 26 negara, antara lain Australia, Belgia, Belanda, Inggris, Jepang, Jerman, dan lain-lain. Pemugaran besar-besaran ini akhirnya selesai 10 tahun kemudian. Dan pada 23 Februari 1983, Presiden Soeharto resmi membuka Candi Borobudur dan sejak itu candi tersebut boleh dikunjungi oleh masyarakat luas. Selanjutnya pada tahun 1991 UNESCO menetapkan Candi Borobudur sebagai Warisan Budaya Dunia. Tiket Masuk Candi Borobudur Setelah mendapat masukan dari beberapa pihak pemerintah akhirnya tak jadi menaikkan harga tiket masuk, namun menetapkan berbagai aturan. Foto UNESCO mengidentifikasi bahwa salah satu permasalahan penting dalam pelestarian Candi Borobudur adalah vandalisme atau pengrusakan oleh pengunjung. Oleh karena itu untuk membatasi pengunjung, pemerintah sempat berwacana akan menaikkan tiket masuk Rp750 ribu per orang, walaupun akhirnya dibatalkan. Meski kenaikan harga tiket dibatalkan, pembatasan pengunjung yang naik ke Candi Borobudur tetap dilakukan. Selain itu diterapkan beberapa aturan baru yang tujuannya untuk menjaga kelestarian dari candi megah tersebut. Berikut harga tiket masuk dan aturan menaiki Candi Borobudur. Wisatawan lokal Anak usia di atas 10 tahun dan dewasa Rp Usia 3 – 10 tahun Rp Bayi usia 1-2 tahun Tidak dikenakan tiket Rombongan pelajar/mahasiswa Rp disertai surat pengantar dari sekolah atau universitas Wisatawan asing Dewasa 11 tahun ke atas Rp USD 25 Anak-anak 3-10 tahun Rp USD 15 Layangan operasional tiket pukul WIB. Kunjungan di pelataran/halaman candi dan area Taman Wisata Candi Borobudur pukul WIB. Aturan menaiki Candi Borobudur Harus mendaftar secara online di laman resmi pengelola kawasan wisata Candi Borobudur, yaitu Pengunjung harus didampingi oleh pemandu wisata yang sudah terdaftar. Wajib menggunakan alas kaki khusus yang disebut sandal upanat. sandal ini terbuat dari anyaman daun pandan dan dibuat oleh pengrajin di kawasan Borobudur. Penggunaan sandal khusus ini untuk meminimalisir terjadinya keausan pada batu tangga karena gesekan alas kaki pengunjung. Tonton video berikut tips membuat akta jual beli tanah! Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider. Hanya yang percaya Anda semua bisa punya rumah